Breaking News:

Posisi Indonesia di antara 32 Negara Raksasa Ekonomi Dunia pada 2030

Indonesia yang pada 2016 berada di ranking delapan dunia, terus mengalami kenaikan posisi dalam periode 15 tahun kemudian

Penulis: Yudie
Editor: Yudie
Warta Kota/Henry Lopulalan
PROYEK MRT - (Dok. Tribun) Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau perkembangan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Jalan Sudirman , Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016). 

TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Hari ini surat kabar nasional memberitakan stagnasi daya saing industri.

Sektor industri manufaktur digambarkan mengalami tren penurunan dibanding pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun portal ekonomi dan bisnis berbahasa Inggris Business Insider Indonesia menampilkan harapan atas masa depan ekonomi Indonesia.

Baca: Mimpi Besar Ahok untuk Teluk Jakarta 2022 yang Kata Netizen Mirip Dubai, Video Proyeknya Keren!

Business Insider mengutip PwC, sebuah perusahaan jasa keuangan terkemuka yang meramalkan Indonesia berada di antara 32 raksasa ekonomi dunia pada tahun 2030.

Baca: 5 Gesekan Politik SBY Vs Jokowi Selama Kurang dari 1 Tahun

Dalam laporan berjudul The Long View How will the global economic order change by 2050?, itu digambarkan bagaimana perekonomian dunia bergerak dalam dua tahap hingga 2050.

PwC menjabarkan ramalan posisi ranking perekonomian negara-negara sejak pada 2016, 2030 dan 2050.

Indonesia yang tahun ini berada di ranking delapan dunia, terus mengalami kenaikan dalam periode 15 tahun kemudian. 

Ranking itu disusun berdasar besaran Produk Domestik Bruto (PDB) dengan konsep Purchasing Power Parity (PPP) atau Paritas Daya Beli. 

Menurut PwC, jumlah 32 negara tersebut merepresentasi 85 persen GDP dunia saat ini.

Namun proyeksi PwC ini dengan asumsi secara global pemerintahan negara-negara masih ramah pada pertumbuhan ekonomi dan tak ada ancaman serius dari peradaban yang menyebabkan kekacauan global seperti perang nuklir atau musibah besar lain.

Berikut ini susunan ranking PDB negara-negara menurut PwC pada tahun 2030

32. Belanda — 1.080 miliar dolar AS
31. Kolombia — 1.111 miliar dolar AS
30. Afrika Selatan— 1.148 miliar dolar AS
29. Vietnam — 1.303 miliar dolar AS
28. Bangladesh — 1.324 miliar dolar AS
27. Argentina — 1.342 miliar dolar AS
26. Polandia — 1.505 miliar dolar AS
25. Malaysia — 1.506 miliar dolar AS
24. Philippines — 1.615 miliar dolar AS
23. Australia — 1.663 miliar dolar AS
22. Thailand — 1.732 miliar dolar AS
21. Nigeria — 1.794 miliar dolar AS
20. Pakistan — 1.868 miliar dolar AS
19. Mesir — 2.049 miliar dolar AS
18. Kanada — 2.141 miliar dolar AS
17. Spanyol — 2.159 miliar dolar AS
16. Iran — 2.354 miliar dolar AS
15. Itali — 2.541 miliar dolar AS
14. Korea Selatan — 2.651 miliar dolar AS
13. Arab Saudi — 2.755 miliar dolar AS
12. Turki — 2.996 miliar dolar AS
11. Prancis — 3.377 miliar dolar AS
10. Inggris — 3.638 miliar dolar AS
9. Meksico — 3.661 miliar dolar AS
8. Brasil — 4.439 miliar dolar AS
7. Jerman — 4.707 miliar dolar AS
6. Rusia — 4.736 miliar dolar AS
5. Indonesia — 5.424 miliar dolar AS
4. Jepang— 5.606 miliar dolar AS
3. India — 19.511 miliar dolar AS
2. AS — 23.475 miliar dolar AS
1. China — 38.008 miliar dolar AS

Selanjutnya Ranking PDB negara-negara menurut PwC pada tahun 2050

32. Belanda - 1.496 miliar dolar AS
31. Kolombia - 2.074 miliar dolar AS
30. Polandia - 2.103 miliar dolar AS
29. Argentina - 2.365 miliar dolar AS
28. Australia - 2.564 miliar dolar AS
27. Afrika Selatan - 2.570 miliar dolar AS
26. Spanyol - 2.732 miliar dolar AS
25. Thailan - 2.782 miliar dolar AS
24. Malaysia - 2.815 miliar dolar AS
23. Bangladesh - 3.064 miliar dolar AS
22. Kanada - 3.100 miliar dolar AS
21. Itali - 3.115 miliar dolar AS
20. Vietnam - 3.176 miliar dolar AS
19. Filipina - 3.334 miliar dolar AS
18. Korea Selatan - 3.539 miliar dolar AS
17. Iran - 3.900 miliar dolar AS
16. Pakistan - 4.236 miliar dolar AS
15. Mesir - 4.333 miliar dolar AS
14. Nigeria - 4.348 miliar dolar AS
13. Arab Saudi - 4.694 miliar dolar AS
12. Prancis - 4.705 miliar dolar AS
11. Turki - 5.184 miliar dolar AS
10. Inggris - 5.369 miliar dolar AS
9. Jerman - 6.138 miliar dolar AS
8. Jepang - 6.779 miliar dolar AS
7. Meksiko - 6.863 miliar dolar AS
6. Rusia - 7.131 miliar dolar AS
5. Brasil - 7.540 miliar dolar AS
4. Indonesia - 10.502 miliar dolar AS
3. AS - 34.102 miliar dolar AS
2. India - 44.128 miliar dolar AS
1. China - 58.499 miliar dolar AS

Jurus Indonesia Raih Pertumbuhan

Sementara itu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution berkenyakinan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa mencapai kisaran 5,2 persen hingga 5,4 persen.

"Pemerintah optimis ekonomi akan terus tumbuh, di 2017 pertumbuhan ekonomi di atas baseline 5,1 persen dan kami berharap dengan dukungan oleh beberapa kebijakan bisa menghasilkan antara 5,2 persen sampai 5,4 persen," ujar Darmin, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

‎Dalam APBN 2017, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,1 persen. Sedangkan, realisasi pertumbuhan ekonomi 2016 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di posisi 5,02 persen.

‎Menurut Darmin, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong roda perekonomian dalam negeri, seperti mempercepat pembangunan infrastruktur, industrialisasi hilir, melakukan pelatihan sumber daya manusia dalam meningkatkan ketrampilan, dan lainnya.

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Darmin NasutionMenteri Koordinator PerekonomianPwCAPBN 2017Gibran Rakabuming RakaKaesang PangarepBobby NasutionPresiden Joko Widodo (Jokowi)Iriana Joko Widodo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved