4 Pantun Sindiran Butet Kertaradjasa Saat Konser Gue 2
Butet Kertaradjasa sempat melantunkan beberapa pantun karyanya yang bernada sindiran di di Konser Gue 2. Apa sih isinya?
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
Laporan Reporter Tribunwow.com, Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Konser Gue 2 yang diselenggarakan di Ex-Driving Range Golf, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2/2017) dihadiri dan dimeriahkan oleh sejumlah seniman dan artis papan atas ini meninggalkan cerita unik.
Butet Kertaradjasa, satu di antara seniman yang hadir di Konser Gue 2 ini sempat melantunkan beberapa pantun karyanya yang bernada sindiran.
Baca: Pernyataan - pernyataan Tokoh NU yang Bikin Adem Terkait Kasus Ahok
Pantun-pantun karya Butet Kertaradjasa sontak membuat para pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat bersorak dan tertawa.
Berikut empat pantun yang dilontarkan Butet Kertaradjasa pada saat Konser Gue 2:
"Jaka sembung makan mangga gadung, waspadalah kalau Jakarta mendung, karena otak enggak nyambung, berfantasilah Jakarta jadi kota terapung," pantun pertama dan pembuka aksi Butet di atas panggung.
Pantun yang ditujukan untuk mendukung pasangan calon gubernur nomer urut dua ini terlihat di Pantun kedua.
"Menguras banjir janganlah memakai panci, mengurus banjir jangan hanya dengan fantasi. Yang lain baru sebatas janji, Ahok dan Djarot sudah terbukti."
Butet juga menyindir pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan yang katanya dilengser dari menteri banting setir ingin berkuasa.
"Prajurit mengundurkan diri namanya disersi, harusnya didenda karena yang mengongkosi negara. Dilengser dari menteri banting setir ngejar ambisi, jadi kutu loncat tak mengapa asalkan berkuasa."
Di akhir pantunnya, Butet kembali mengatakan pasangan yang didukungnya lebih unggul.
"Ngakunya bersih suci, tapi hobinya baca Novel Stensilan, hati-hati kalau berjalan, bisa kepeleset lendir di mana-mana. Kalau rakyat ingin pelayanan tanpa sogokan, pasangan Ahok dan Djarot sudah membuktikan.
Tak hanya itu, Butet juga menyebut jika birokrasi di Jakarta ingin bersih dari praktik pungutan liar, maka masyarakat harus dukung Ahok-Djarot.
Lantunan pantun yang dibacakan Butet, semuanya bertema tentang DKI Jakarta dan selain itu, isi pantun tesebut juga berisi dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua tersebut.
(*)