Jangan Mudah Tergiur dengan Pinjaman Cepat Online! Perhatikan 5 Aspek Keamanan Ini
Sebaiknya Anda memperhatikan tips sebelum mengajukan pinjaman online. Semua penawaran pinjaman bisa dibandingkan secara online.
Editor: Yudie
TRIBUNWOW.COM - Penawaran pinjaman cepat online terkadang memang menggiurkan, namun alangkah baiknya Anda memperhatikan lima aspek keamanan ini terlebih dahulu.
Jangan gampang tergiur ya.
Bagaimana tidak menggiurkan, dulu Anda sebagai nasabah harus mendatangi bank untuk mengajukan pinjaman.
Kini semuanya bisa dilakukan melalui online.
Anda pun tak perlu mendatangi satu bank dan lainnya untuk menemukan pinjaman dengan bunga terbaik, karena semua bisa dibandingkan melalui situs online.
Belum lagi saat ini banyak beredar fintech yang semakin memanjakan nasabah dalam melalui proses pengajuan.
Tinggal foto KTP, unggah seluruh dokumen persyaratan, pinjaman bisa disetujui dalam waktu kurang dari sehari.
Namun melihat banyaknya berita kekecewaan nasabah atas layanan pinjaman cepat online seakan menyadarkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan keunggulan yang mereka tawarkan.
Alangkah baiknya, Anda yang berencana untuk mengajukan pinjaman, tidak mudah tergiur dengan layanan yang ditawarkan oleh pinjaman cepat online.
Namun meskipun demikian, bukan berarti semua fintech pinjaman online itu penuh risiko.
Anda sebagai nasabah harus pintar-pintar dalam memilih. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan lima aspek keamanan berikut ini, seperti dikutip dari situs perbandingan dan pengajuan produk keuangan HaloMoney.co.id:
1. Pastikan situs lembaga pinjaman menggunakan jaminan enkripsi
Enkripsi adalah sebuah sistem yang diterapkan bertujuan mengamankan data atau informasi yang ada di dalam situs, agar tidak dapat terbaca oleh pihak lain yang tidak mendapat izin. Bentuknya adalah sertifikat SSL dan juga protokol HTTPS. Biasanya metode enkripsi maupun protokol HTTPS umumnya dipakai untuk situs atau aplikasi yang digunakan untuk bertransaksi secara online.
Semua situs lembaga pinjaman idealnya perlu menggunakan sistem keamanan ini. Sebab, semua data yang ada pada situs, apa pun bentuknya, bersifat penting dan bisa jadi celah bagi para peretas untuk melakukan kejahatan. Utamakan menggunakan jasa fintech yang situsnya berprotokol HTTPS, bukan HTTP, serta memiliki jaminan enkripsi data yang tertera jelas dalam kebijakan privasi dan kebijakan keamanan di situsnya.
2. Cek kembali kebijakan privasi dan kebijakan keamanan
Apakah Anda pernah mendapatkan telepon atau SMS yang menawarkan produk pinjaman? Besar kemungkinan data pribadi Anda sudah tersebar ke beberapa afiliasi marketing yang bergerak di bidang pinjaman. Bisa jadi, sebelumnya Anda pernah mengajukan pinjaman, sehingga data pribadi Anda tercatat dan tersebar.
Ketika memutuskan menggunakan jasa fintech untuk mengajukan pinjaman cepat online, Anda perlu lebih berhati-hati. Caranya adalah dengan mengecek dan jeli dalam membaca bagian Kebijakan Privasi, Kebijakan Keamanan, dan segala informasi yang berkaitan dengan bagaimana fintech tersebut mengelola data nasabahnya.
Selain menghindari risiko penyalahgunaan data, ini juga bisa mencegah masuknya telepon dan SMS mengganggu yang berisi tawaran-tawaran dari pihak yang tidak jelas.
Baca Juga : Pinjaman Uang Online Langsung Cair Tenor Singkat vs Tenor Panjang, Pilih Mana?
3. Periksa daftar fintech yang telah diawasi OJK
Memang, ada banyak sekali situs pinjaman uang online yang ada di Indonesia, tapi tak semua terpercaya. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memilihnya. Untuk dapat memilih situs pinjaman uang online terpecaya, ada satu hal yang harus Anda perhatikan, yaitu harus diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan sudah terverifikasi. OJK sebagai lembaga resmi yang mengawasi berjalannya kegiatan fintech di Indonesia, memiliki daftar lembaga pemberi pinjaman yang mereka awasi.
Berdasarkan keterangan OJK, saat ini ada ratusan aplikasi pinjaman online berbasis aplikasi yang tersedia di Indonesia. Aplikasi tersebut dapat Anda temui di Playstore (Android) dan iOs (iPhone). Namun hanya belasan aplikasi pinjaman online yang telah terdaftar di OJK. Daftarnya dapat Anda lihat di situs OJK.
Pastikan Anda hanya meminjam dari aplikasi yang sudah terdaftar tersebut. Akan lebih baik jika Anda meminjam dari aplikasi yang telah mendapat izin OJK, tidak cuma terdaftar.
4. Telusuri kembali perjanjian pinjaman
Perjanjian pinjaman merupakan salah satu hal paling penting dalam proses pengajuan pinjaman, baik online maupun konvensional di perbankan. Dalam perjanjian itu, umumnya akan tertera jumlah pinjaman, besaran suku bunga, tenor yang disepakati, hingga poin-poin penting lainnya terkait kondisi nasabah dan pemberi pinjaman.
Karena ingin segera menyelesaikan proses pengajuan, tak jarang nasabah tidak membaca dan memverifikasi kembali isi perjanjian tersebut. Padahal di tahap inilah Anda tahu hak dan kewajiban sebagai peminjam.
Pada perjanjian pinjaman berbasis online yang mengandalkan teknologi ini justru sangat penting dan harus dipastikan isinya oleh nasabah. Perjanjian dalam pinjaman berbasis online umumnya diberikan dalam bentuk dokumen digital yang dikirim via email.
Perjanjian pinjaman bisa menjadi bukti yang valid bagi kedua belah pihak, baik peminjam ataupun perusahaan fintech, untuk memenuhi kewajiban dan memberi hak sesuai yang telah disepakati. Jika sewaktu-waktu terjadi penyimpangan, misalnya, angsuran yang tertera pada aplikasi tidak sesuai dengan yang ada di perjanjian, maka Anda memiliki bukti kuat untuk mengajukan komplain hingga tuntutan.
5. Jangan lupa hitung kemampuan pinjaman, dan lihat kembali tujuan pemakaian dana
Setelah memperhatikan keempat aspek di atas, jangan lupa untuk tanyakan lagi pada diri Anda, bila kelak dana pinjaman cair, apa rencana Anda dalam pemakaian dana tersebut? Apabila dana tersebut hanya untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif, ada baiknya Anda berpikir ulang. Mengapa? Karena pinjaman online tersebut dipatok dengan bunga mahal.
Sebaliknya, bila tujuan pemakaian dana adalah untuk menambah modal usaha atau untuk keperluan produktif, hal itu masih bisa dipertimbangkan setelah melalui perhitungan yang cermat.
Lalu, jangan lupa juga menghitung kemampuanmu untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Jangan pernah mengajukan pinjaman tanpa terlebih dulu mengukur secara jeli kemampuan keuangan Anda untuk mengembalikan utang tersebut. Sebaiknya Anda mengacu pada prinsip keuangan yang sehat. Beban cicilan yang boleh ditanggung oleh seseorang nilainya maksimal 30% dari total penghasilan bulanan.
Misalnya penghasilan rutin Anda adalah Rp 8.000.000 per bulan, maka maksimal beban cicilan bulanan Anda adalah Rp2.400.000. Ini termasuk utang kartu kredit, utang KTA, utang KPR dan utang lain-lain. Bila sampai melebihi batas tersebut, kondisi keuangan Anda berisiko terganggu.
Dapatkan pinjaman cepat online terbaik di HaloMoney.co.id. Salah satu situs pinjaman uang online terpercaya yang aman untuk digunakan adalah HaloMoney.co.id. Situs fintech ini menyediakan beragam produk finansial yang Anda butuhkan, mulai dari pinjaman dana tunai yang dikenal dengan nama KTA (Kredit Tanpa Agunan), Kredit Multiguna, hingga kartu kredit dari bank-bank yang berbeda. Pinjaman tersebut disediakan oleh perbankan dan dipasarkan melalui HaloMoney.co.id.