Breaking News:

Terkini Daerah

Simpan Dendam Selama 5 Tahun, Pelaku Akui Habisi Nyawa Fitri Suryanti setelah Intai Korban 1 Bulan

Yudi Lesmana (YL) menghabisi nyawa Fitri Suryanti (Fitri Yu) di perumahan YKB Bengkong Laut, Batam dengan pisau buah, dan tak siapkan secara khusus

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNBATAM/Eko Setiawan
Fitri Suryanti, menjadi korban pembunuhan di kediamannya Bengkong Laut Batam, Senin (11/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Yuda Lesmana (YL) ditangkap oleh kepolisian Selasa (12/2/2019) setelah membunuh Fitri Suryanti atau Fitri Yu (26) di perumahan YKB Bengkong Laut, Batam.

Fitri ditemukan bersimbah darah di kamarnya dalam keadaan tertelungkup dan seutas tali yang mengikat tangannya Senin (11/2/2019).

Bekas sayatan senjata tajam juga terlihat dari leher Fitri yang membuat dirinya akhirnya meregang nyawa lantaran kehabisan darah.

Ditangkap oleh kepolisian, video saat YL diinterogasi oleh seorang pria juga turut beredar.

Dari rekaman video yang beredar, diketahui bahwa YL mengakui bahwa dirinya adalah pembunuh Fitri.

Kesaksian Ayah Fitri Suryanti, Firasat Tak Enak dan Sempat Minta Fitri Menunggu di Rumah Tetangga

Saat itu ia tampak ditanyai oleh seseorang yang sedang merekamnya.

"Perempuan Bang, seingat saya namanya Fitri, namanya saya udah lupa bang soalnya dah lama kali, dah enggak apa lagi. Tapi kalau mukanya saya ingat Bang," ucap YL dikutip dari akun Facebook @Dhika Prasetya.

Dalam rekaman tersebut, ia juga turut menjelaskan alasan dirinya tega membunuh Fitri.

"Dendam lama," ucap YL singkat.

YL turut mengakui bahwa dirinya sudah merencakan pembunuhan selama 5 tahun lamanya.

"Udah 5 tahun Bang," kata YL.

Detik-detik Belasan Penumpang Jatuh ke Landasan saat Tangga Pewasat Ural Airlines Ambruk

 

Beredar video pengakuan tersangka terkait pembunuhan Fitri Yu
Beredar video pengakuan tersangka terkait pembunuhan Fitri Yu ((ISTIMEWA))

Dalam rekaman tersebut pula, YL menjelaskan bahwa dirinya membunuh Fitri hanya menggunakan pisau buah.

Ia juga mengaku tidak dengan sengaja menyiapkan benda tersebut.

"Pisau itu aku beli Bang, bukan sengaja, tapi pisau itu kan untuk motongi mangga apa kan aku anak kos sendiri," kata YL saat ditanya perihal asal muasal pisau yang ia bawa.

Setelah melancarkan pembunuhan tersebut, YL langsung membuang pisau tersebut untuk menghilangkan jejak.

"Di Sungai Ladi Bang (membuangnya)," ungkapnya.

Disinggung soal rencana pembunuhan yang ia lakukan, YL menuturkan bahwa telah melakukan pengintaian selama 1 bulan lamanya.

"Sekitar sebulan lah Bang, aku tengok dulu ke rumahnya Bang, jam berapa dia ada di rumahnya."

"Mulai jumpa dia aku pantau terus rumahnya," kata YL dalam rekaman tersebut.

Penuturan pelaku soal pengintaian yang ia lakukan, juga turut dibenarkan oleh keluarga dan tetangga Fitri.

Rencanakan Pembunuhan sejak 5 Tahun Lalu, Pelaku Sebutkan Alasannya Bunuh Fitri Secara Sadis

 

Fitri Suryanti, menjadi korban pembunuhan di kediamannya Bengkong Laut Batam, Senin (11/2/2019).
Fitri Suryanti, menjadi korban pembunuhan di kediamannya Bengkong Laut Batam, Senin (11/2/2019). (TRIBUNBATAM/Eko Setiawan/ Facebook Iskand Yu)

Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam, saat ditanya perihal pelaku pembunuhan Fitri, seorang tetangga korban mengaku telah mengetahuinya.

"Sudah tahu. Kan ada di Facebook," kata seorang tetangga korban, Selasa (12/2/2019).

Berdasarkan cerita yang ia dapatkan, diketahui bahwa pelaku memang sudah memantau korban sejak lama.

"Saya tak lihat sendiri, tapi infonya begitu, sudah sebulan dia pantau. Naik motor," katanya.

Kabar tersebut semakin menguat setelah orangtua Fitri juga turut mengonfirmasi.

"Di Facebook juga kita lihat. Orangtuanya sendiri yang bilang. Dia (pelaku) nanya gas. Mungkin mau mantau korban," ujarnya.

Ayah Fitri, Ameng rupanya juga pernah bertemu dengan pelaku sebelum mengetahui anaknya meregang nyawa.

Bahkan Ayah Fitri sempat terlibat cekcok dengan YL di hari yang sama dengan tewasnya Fitri.

"Saya tak kenal dengan orangnya. Tapi katanya sudah dendam 5 tahun dengan anak saya," ujar Ameng.

Ameng menjelaskan bahwa sebelum mengetahui bahwa Fitri tewas mengenaskan, ia sempat bertemu dengan pelaku untuk membicarakan masalah elpiji yang dijual oleh Ameng dan Fitri.

Pelaku rupanya saat itu berpura-pura untuk membeli gas elpiji bahkan sempat terlibat cek cok dengan Ameng.

"Dia mau beli 15 tabung, dengan harga Rp 150 ribu. Saya bilang tak bisa, segitu harganya Rp200 ribuan. Gas sekarang susah," kata Ameng.

Foto Fitri Suyanti saat ditemukan tak bernyawa di kamarnya Senin (11/2/2019)
Foto Fitri Suyanti saat ditemukan tak bernyawa di kamarnya Senin (11/2/2019) (Akun Facebook Dhika Prasetya)

 

Presiden Filipina Ingin Ubah Nama Negaranya Jadi Maharlika, Ini Alasannya

Dari penuturan Ameng tersebut, pihak kepolisian akhirnya melakukan penyelidikan lanjutan untuk menemukan pelaku yang membunuh Fitri.

Meskipun sempat bertemu dengan pelaku, Ameng mengaku tak mengenal sosok YL.

"Saya tak tahu ternyata orangnya itu. Memang polisi ada tanya saya. Saya bilang hari itu ada yang mau beli gas. Orangnya kecil-kecil. Saya tak kenal. Tapi kalau dilihatkan orangnya, tahulah," ujarnya.

Sebelum pelaku pembunuh Fitri ditemukan, Ameng mengaku pernah ditanyai oleh polisi soal kecurigaan polisi pada pacar Fitri yakni Anton.

Namun secara tegas, Ameng menjelaskan bahwa tidak mungkin Anton yang membunuh anaknya itu.

Ia juga turut menjelaskan kepada kepolisian bahwa Anton adalah sosok yang baik.

"Bukan dia pak. Dia anak baik-baik," kata Ameng menceritakan kembali percakapannya dengan polisi.

Menurut Ameng, Anton dan Fitri juga jarang bertengkar selama berhubungan.

Fitri Suryanti Tewas Dibunuh, sang Ayah Tak Sadar Sempat Cekcok dengan Pelaku

Kronologi Pembunuhan Fitri

Fitri pertama kali ditemukan tewas setelah seorang tetangganya tak mendapatkan tanggapan saat hendak membeli gas di kediaman Fitri Senin (11/2/2019).

Seorang warga, Robert menjelaskan bahwa dirinya bingung saat membeli gas namun tidak mendapatkan jawaban.

Robert juga mengaku beberapa kali memanggil Fitri dan hanya terdengar suara TV menyala tanpa ada jawaban dari korban.

"Saya cuma dengar suara TV dari luar rumah, saya gak masuk karena tidak ada yang keluar saat saya panggil," sebut Robert Senin (11/2/2019).

Tak mendapatkan jawaban, Robert akhirnya memutuskan untuk pulang dan meminta sang ibu menelepon korban.

"Ibu saya telepon juga nggak diangkat. Biasanya memang begitu, kalau mau beli gas telepon dulu," jelas Robert dikutip dari TribunBatam.com.

Tak lama setelah itu, Fitri diketahui telah meninggal dunia dengan luka sayatan yang membuatnya kehabisan darah.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki juga menjelaskan bahwa Fitri ditemukan setelah seorang kerabatnya melihat ada bercak darah di sepanjang halaman rumah Fitri.

"Awalnya tetangga korban mau membeli gas, kemudian dia panggil gak ada yang menyaut. Padahal Pintu Rumah terbuka dan suara TV terdengar dari dalam rumah," terang Hengki Senin (11/2/2019).

Fabiano Beltrame Akhirnya Hengkang dari Madura United, Ini 2 Sinyal Kuat Menuju Persib Bandung

Kabar Baik untuk Persib Bandung saat Krisis Striker dan Ezechiel Tak Bisa Tampil Lawan Arema

Bercak darah yang ditemukan oleh kerbata tersebut rupanya bercecer dari halaman rumah sampai ke sebuah sepeda motor yang ada di depan rumah tersebut.

"Saksi ini memberi tahu kepada orangtuanya, memang antara saksi dan korban ini dekat seperti keluarga sendiri."

"Setelah orang tua korban datang datang kembali kerumah, baru ia melihat korban didalam kamar sudah tertelungkup dan mengeluarkan darah. Di sana ia lapor polisi," tegas Hengki. (TribunWow.com)

Cek berita lainnya di sini:

Tags:
Kasus PembunuhanPembunuhan sadisBengkongFitri Suryanti
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved