Kabar Tokoh
Putra Mbah Moen Sebut Para Santri Sempat Ingin Beri Fadli Zon Peringatan karena Puisinya
Putra Ulama NU Kiai Maimun Zubair, Taj Yasin Maimoen angkat bicara soal puisi yang dibuat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
Saat ditanya apakah keluarga marah atas puisi itu, Gus Yasin tidak menampiknya.
Kendati demikian, Gus Yasin berusaha untuk menenangkan agar tidak terjadi perdebatan.
"Jadi kemarahan beliau bahwa Kik, kok Kiai di kau-kau kan, ini sekilas membaca memang kau tukar, bisa mengartikan Kiai Maimoen yang menukar bisa orang yang menukar, artinya terlepas itu Mas Fadli menurunkan martababat Kiai Maimoen. Itu membuat marah masyarakat."
"Saya juga sudah banyak alumni para santri yang menghubungi saya menyatakan 'Mas Fadli ini bagaiamana Gus, harus dikasih peringatan'."
"Saya bilang janganlah enggak usah kita perdebatkan, tidak usah. Saya sudah meredam yang penting ini berjalan dengan baik," urai Gus Yasin.
• Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas yang Dibacakan Mbah Moen saat Salah Sebut Nama Prabowo
Simak video selengkapnya di bawah ini:
Diberitakan sebelumnya, komunitas NU menuntut agar Fadli Zon meminta maaf atas puisi yang dibuatnya.
Hal ini diungkapkan satu di antara akun Nahdatul Ulama, @netizen_NU, pada Rabu (6/2/2019).
Akun Twitter tersebut meminta Fadli Zon untuk segera meminta maaf terkait puisi yang dibuat oleh Fadli Zon, pada Minggu (3/1/2019) lalu.
• Sebelum Ahmad Dhani ke Surabaya, Fahri Hamzah & Fadli Zon Beri Pesan sementara Mulan Jameela Bungkam
NU juga mengunggah gambar yang berlogokan NU dan Netizen NU.
"Halo Bung @fadlizon kami Netizen NU dan para Santri menuntut Anda untuk segera meminta maaf," tulis Netizen NU.
Sementara pada gambar yang diunggah, terdapat tulisan bahwa netizen NU tersinggung dengan puisi yang dibuat oleh Fadli Zon.
"Halo Bung Fadli Zon!!
Kami para netizen NU dan Santri-santri kalangan Nahdatul Ulama sangat tersinggung dengan puisi yang anda buat. Kami menuntut Anda segera meminta maaf pada Mbah Kiai Maimoen khususnya dan warga Nahdatul Ulama umumnya," tulisan pada gambar.