Tiga Purnama Sapa Bumi di Awal Tahun 2019, Catat Jadwalnya!
Tiga purnama akan menyapa Bumi di awal tahun 2019, tepatnya pada bulan Januari, Februari, dan Maret.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Tiga purnama akan menyapa Bumi di awal tahun 2019, tepatnya pada bulan Januari, Februari, dan Maret.
Hal itu disampaikan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagramnya, @infobmkg, Senin (21/1/2019).
BMKG tampak mengunggah foto tiga purnama pertama di awal tahun 2019.
• Supermoon 21 Januari 2019, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Pasang Maksimum Air Laut di Wilayah Ini
Dalam foto itu tampak pada Senin 21 Januari 2019 pukul 12.16 WIB akan ada fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon.
Namun, peristiwa ini tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Gerhana ini hanya dapat diamati oleh pengamat di wilayah Eropa, Afrika, Amerika, dan sebagian kecil Asia bagian Timur Laut.
• Prakiraan Cuaca BMKG Senin 21 Januari 2019, Curah Hujan Meningkat di Sejumlah Wilayah Indonesia
Pada Selasa 19 Januari 2019 pukul 16.02 WIB akan ada fenomena Supermoon atau dikenal sebagai purnama perige/purnama super.
Dalam fenomena ini, bulan berada pada jarak 356.761 km dari Bumi.
Hal ini adalah posisi terdekat satelit alami Bumi tersebut sepanjang tahun 2019.
Jika cuaca cerah, objek langit ini sangat baik untuk diamati detail permukaannya
Setelah itu, pada Kamis 21 Maret 2019 pukul 04.59 WIB akan terjadi fenomena purnama equinox.
• Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir Pantai Terkait Fenomena Supermoon, Ini Wilayahnya
Berikut penjelasan lengkap BMKG soal tiga purnama pertama di awal tahun 2019:
"TIGA PURNAMA DI AWAL 2019
Bulan purnama adalah peristiwa ketika Matahari, Bumi, dan Bulan dalam posisi hampir segaris lurus dan Bulan akan tampak bulat utuh saat diamati dari Bumi.
Pada tiga bulan awal tahun 2019, peristiwa purnamanya akan bertepatan dengan Bulan berada pada posisi terdekatnya dari Bumi sehingga dikenal sebagai purnama perige atau purnama super (supermoon).
Pada bulan Januari 2019, purnamanya terjadi pada 21 Jan 2019 pukul 12.16 WIB.
Tepat 12 jam 43 menit sesudah puncak purnama tersebut, atau pada 22 Januari 2019 pukul 02.59 WIB, Bulan akan berada pada jarak 357.342 km dari Bumi.
Selain itu, pada purnama tersebut, terjadi peristiwa gerhana Bulan yang sayangnya tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Gerhana ini hanya dapat diamati oleh pengamat di wilayah Eropa, Afrika, Amerika, dan sebagian kecil Asia bagian Timur Laut.
Karena itu, gerhana bulan pada 21 Januari itu dapat disebut sebagai gerhana bulan perige, yang dikenal juga sebagai gerhana super atau super blood moon, mengingat saat puncak gerhana warna bulan menjadi kemerahan.
Sebulan berikutnya, yaitu pada 19 Februari 2019 pukul 22.53 WIB, Bulan akan kembali dalam fase purnama.
Tepat 6 jam 51 menit sebelumnya, atau pada 19 Februari 2019 pukul 16.02 WIB, Bulan berada pada jarak 356.761 km dari Bumi.
Ini adalah posisi terdekat satelit alami Bumi tersebut sepanjang tahun 2019. Jika cuaca cerah, objek langit ini sangat baik untuk diamati detail permukaannya, mengingat saat tersebut akan lebih jelas teramati jika dibandingkan dengan saat bulan dalam posisi terjauh dari Bumi (Bulan di apoge), yang akan terjadi pada 14 September nanti.
Sementara itu puncak purnama terjadi pada 21 Maret 2019 pukul 08.42 WIB dan sesudah satu hari 5 jam 55 menit dari saat Bulan di 359.377 km dari Bumi.
Mengingat pada 21 Maret 2019 ini, tepatnya pukul 04.59 WIB, posisi Matahari berada di equinox, purnama ini dapat disebut juga sebagai purnama equinox," tulis akun BMKG.
(TribunWow.com)