Breaking News:

Pemilu 2019

SBY Mengaku Tantangan Demokrat Hadapi Pemilu 2019 Jauh Lebih Berat dari Tahun Sebelumnya

‎Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut kontestasi pemilihan umum pada 2019, memiliki tantangan yang jauh lebih berat dari tahun sebelumnya.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ketua umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat orasi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/2/2017). SBY menyampaikan pidato politik dalam rangkaian Dies Natalies ke 15 partai Demokrat yang diawali Rapimnas. 

TRIBUNWOW.COM -‎ ‎Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ‎menyebut kontestasi pemilihan umum pada 2019, memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Saya harus mengatakan, Partai Demokrat punya peluang untuk sukses, meskipun tantangan yang kita hadapi dalam Pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat, saya ulangi jauh lebih berat," ujar SBY dalam acara pembekalan caleg Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).

‎Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi tantangan Partai Demokrat semakin berat dalam menghadapi kontestasi Pilpres dan Pileg pada tahun depan.

Jawaban Rocky Gerung saat Ditanya soal Prestasi Jokowi: Belum Nemu sampai Sekarang

Hal pertama, kata SBY, pemilu 2019 dilaksanakan secara serentak dan survei membuktikan partai politik yang memiliki calon presiden sangat diuntungkan, seperti PDIP dengan sosok capres Joko Widodo dan Gerindra dengan sosok Prabowo Subianto.

‎"Suara kedua partai politik itu meningkat tajam, sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun, anjlok, itu realitas," ucap SBY.

Presiden Indonesia ke-6 itu menyebut hal kedua yang menjadi tantangan Demokrat semakin berat, yaitu dengan sistem perhitungan yang menggunakan metode sainte lague.

Kirim Video dari Mekkah, Habib Rizieq Peringatkan Sejumlah Pihak, KBRI Riyadh hingga Kapitra Ampera

"Kemungkinan perolehan perolehan PDIP bersama pak Jokowi dan Gerindra bersama pak Prabowo juga makin diuntungkan, Itu juga tecermin dari survei saat ini. Itu juga realitas," kata SBY.

Sedangkan faktor ketiga, menurut SBY, yaitu adanya presidential threshold (PT) 20 persen dan Partai Demokrat ‎berpendapat bahwa undang-undang tersebut keliru, dimana seharusnya pemilu serentak maka PT harus 0 persen.

"Dengan PT 20 persen, itu ‎menggunakan suara 5 tahun lalu ,kemungkinan partai-partai yang lebih kecil untuk memajukan kadernya menjadi capres dan cawapres juga tertutup," pungkas SBY.

"Itulah faktanya para kader dan itulah tantangan yang kita hadapi, namun Partai Demokrat tidak boleh melawan realitas, mari kita carikan jalan keluarnya‎, mari kita temukan jalan bagi Demokrat untuk tetap sukses dalam pemilu mendatang, Insyallah kita punya jalan," sambung SBY. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SBY: Parpol Tak Punya Capres dan Cawapres Suaranya Anjlok

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Pemilu 2019Partai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved