Gempa Bumi
Google Person Finder, Aplikasi untuk Cari dan Lapor Keberadaan Korban Gempa dan Tsunami
Google merilis Google Person Finder Tsunami Palu untuk membantu korban terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Perusahaan multinasional penyedia jasa dan produk internet, Google, merilis aplikasi situs sumber terbuka (open source web application) yang dinamai 'Google Person Finder' sejak Januari 2010.
Kini Google merilis versi 'Google Person Finder' yang lebih spesifik untuk membantu korban terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, yakni 'Google Person Finder' Tsunami Palu.
Layanan ini dapat diakses melalui laman //google.org/personfinder/2018-palu-tsunami?lang=id.
• Pertemuan IMF-World Bank di Bali: Topik yang akan Dibahas hingga Kritik Penyelenggaraannya
Tujuan utama dibuatnya aplikasi web ini adalah untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala mencari dan melaporkan keberadaan sanak saudara atau teman yang juga terdampak bencana ini.
Layanan ini bisa diakses oleh siapa saja.
Setiap orang bisa memanfaatkan layanan Google ini untuk mencari sanak-saudaranya yang masih belum diketahui keberadaannya akibat bencana di Palu dan Donggala.
Pada tampilan awal, situs ini menampilkan desain yang sederhana sehingga mudah dipahami.
• Dipanggil sebagai Saksi Kasus Ratna Sarumpaet, Amien Rais Pilih Mangkir
Terdapat dua menu, yakni "Saya mencari seseorang" dengan tombol biru dan "Saya punya informasi tentang seseorang" dengan warna hijau.
Ketika kita klik menu "Saya mencari seseorang", akan muncul kotak isian yang diisi dengan nama orang yang hendak dicari.
Sedangkan menu "Saya punya informasi tentang seseorang" akan menampilkan isian berupa nama depan dan nama belakang atau nama keluarga, yang fungsinya melaporkan tentang orang yang sudah ditemukan.
Dilansir TribunWow.com dari thejakartapost.com, Sabtu (6/10/2018), ketika Anda ingin mencari seseorang, maka Google akan menampilkan beberapa profil, yang berisi nama lengkap, foto, dan status.
Data tersebut hanya akan dapat diakses dalam waktu yang terbatas.
Setelah memilih profil yang spesifik, Anda dapat melihat beberapa informasi, termasuk siapa yang membuat profil itu dan kapan dibuatnya.
• BNPB Unggah Video Fenomena Likuefaksi Tanah Mencair Tenggelamkan Perumahan di Kota Palu saat Gempa
Pilihan untuk menghapus atau memperpanjang selama 60 hari pun juga disediakan.
Perlu diingat jika data dalam situs ini dapat dimanfaatkan oleh khalayak umum, maka Google pun tidak dapat memastikan keakuratannya.
Layanan ini juga sudah digunakan pada berbagai krisis atau bencana, termasuk Badai Maria tahun lalu dan banjir Kerala pada bulan Agustus tahun ini. (TribunWow.com/Ifa Nabila)