Jawaban Teddy Gusnaidi saat Disebut Gerindra Mencampuri Urusan 'Dapur Rumah' Orang Lain
Teddy mengatakan jika GNPF bukan bagian dari partai politik sehingga tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi turut berkomentar terkait partai Gerindra yang ditagih oleh GNPF Ulama terkait calon wakil presiden (cawapres) yang direkomendasikan.
Melalui Twitternya, @TeddyGusnaidi, Teddy mengatakan jika GNPF bukan bagian dari partai politik sehingga tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Teddy pun mengibaratkan hal itu dengan 'urusan dapur'.
"Hahaha.. Partai politik dan Capres bisa ditekan oleh pihak yang gak punya hak sama sekali. Kalau gue, udah gue usir GNPF..
Ibarat urusan dapur di rumah kita direcokin tetangga. Anehnya kita tidak marah, malah ketakutan..
Ini lucu...
@Gerindra @prabowo," tulis Teddy, Selasa (7/8/2018).
• Burhanuddin Muhtadi: Saatnya Jokowi Buktikan Cawapresnya Lepas dari Kepentingan Sempit Partai

Kicauan Teddy Gusnaidi (Capture Twitter)
Menanggapi hal itu, akun Twitter @Gerindra memberikan jawaban jika Teddy dianggap mencampuri urusan dapur orang lain.
Hal ini dikarenakan PKPI bukan partai yang bekerjasama dengan Gerindra melainkan telah berkoalisi dengan kubu petahana.
"Anda juga lucu, selalu ikut campur urusan dapur rumah orang lain. Dan selalu merasa paling tahu tentang urusan dapur orang lain, padahal anda tidak satu rumah dengan kami," jawab akun Twitter @Gerindra.

Tweet Balasan Gerindra (Capture Twitter)
Teddy Gusnaidi kembali menjawab dengan mengatakan jika dirinya adalah orang partai, dan ikut mencampuri dapur Gerindra karena menganggap Gerindra juga telah mencampuri urusan Jokowi.
"Gue orang Partai dan Partai gue pendukung Jokowi. Karena @Gerindra sibuk ikut campur dapur Jokowi, makanya dapur Gerindra gue bongkar. Gue punya hak. Apalagi gue kan tahu kualitas Prabowo..
GNPF bukan orang Partai, eh bisa MENEKAN Gerindra dan @prabowo. Nyalinya dikit.." jawab Teddy.
• Ganjar Anjurkan Makan Tiwul bagi Warga yang Tak Punya Stok Beras, Ferdinand Hutahaean Beri Tanggapan

Tweet Teddy Gusnaidi (Capture Twitter)
Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan sejumlah ulama dan tokoh dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa ( GNPF) Ulama.
Pertemuan tersebut digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018) malam.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan bahwa kedatangan para ulama dan tokoh GNPF bermaksud untuk menanyakan sikap Prabowo terkait hasil pertemuan para ulama GNPF.
Adapun pertemuan ulama dan tokoh GNPF merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.
"Pada prinsipnya Pak Prabowo sangat menghormati dan menghargai apa yang sudah dihasilkan oleh ijtima (pertemuan) ulama (GNPF)," ujar Muzani seusai pertemuan.
• Ketua KPU Minta Paslon Tidak Tunggu Hari Terakhir Pendaftaran
Muzani mengungkapkan, dalam pertemuan itu Prabowo menjelaskan bahwa dirinya sangat menghormati hasil rekomendasi para ulama GNPF.
Namun, Prabowo belum mengambil sikap atas hasil rekomendasi itu.
Muzani mengatakan, figur cawapres pendamping Prabowo masih harus dikonsultasikan dengan partai calon mitra koalisi, yakni PKS, PAN dan Demokrat.
"Kedatangan mereka untuk menanyakan bagaimana hasil pembicaraan dengan partai. Tadi Pak Prabowo menjelaskan bahwa pembicaraan sudah mulai dilakukan dan masih membutuhkan waktu kira-kira satu atau dua hari ini lagi," kata Muzani.
"Insya Allah pada waktu yang tepat beliau akan sampaikan apa hasil kesimpulannya," ucapnya.
Tokoh dan pimpinan GNPF Ulama yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal GNPF Ulama Muhammad Al Khaththath, Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, Ketua SC ijtima ulama Abdul Rasyid Abdullah Syafii dan ustaz Idrus Sambo.
• Hasil Survei LIPI: Politisasi SARA dan Identitas Berpotensi Hambat Penyelenggaraan Pemilu 2019
Saat meninggalkan kediamam Prabowo, Al Khaththath enggan memberikan keterangan terkait hasil pertemuan itu kepada wartawan yang menunggu di pintu gerbang.
Ia hanya mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahim biasa.
Setelah itu ia pergi meninggalkan rumah Prabowo dengan menumpangi sedan Nissan Teana berwarna putih.
Sementara itu pimpinan Partai Gerindra yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazir dan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta M. Taufik.
Selain itu hadir pula Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua DPP PAN Yandri Susanto. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)