Mantan Menristek Komentari Pernyataan Fahri tentang Kondisi PKS: Tragis karena Diucapkan Pendirinya
Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia era Abdurrahman Wahid, Muhammad A.S Hikam turut berkomentar terkait pernyataan Fahri Hamzah.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia era Abdurrahman Wahid, Muhammad A.S Hikam turut berkomentar terkait pernyataan Fahri Hamzah, Jumat (20/7/2018).
Hikman melalui akun Twitter miliknya, @mashikam mengatakan jika perkataan Fahri terkait 'PKS yang sudah innalillahi wa inailaihi rojiun', dianggap tragis dan ironis.
Hal itu disebabkan karena Fahri Hamzah merupakan salah satu tokoh dan pendiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"FAHRI HAMZAH bilang: "PKS sudah Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un." IRONIS & TRAGIS krn diucapkan olh slh satu TOKOH & PENDIRInya," tulis
Membalas tweet itu, politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean pun mengatakan jika hal tersebut adalah otokritik.
"Otokritik. Kalau yg bilang Jokowi, baru ga asyik," jawab Ferdinand melalui Twitter @LawanPolitikJKW.
• Ali Ngabalin Jabat Komisaris PT AP I, Sejumlah Tokoh Menyebutnya Dapat Hadiah hingga Sindir Jokowi
Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Politisi Fahri Hamzah khawatir PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen.
Kekhawatirannya itu didasarkan pada sedikitnya kader yang mendaftar sebagai caleg.
Padahal, lanjut Fahri, saat didera kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq, PKS tidak seterpuruk sekarang.
"Enggak pernah. PKS itu dalam titik nadir keadaannya sekarang ini. Padahal, keadaan baik. Dulu ya kami kena kasus LHI (Luthfi Hasan Ishaaq), ditangkap dia, tapi kami bisa dapat Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara, kami bisa dapat dalam keadaan sulit," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Fahri mengatakan jika mungkin umur PKS hanya sampai 20 tahun dan akan berkahir tahun 2018 ini.
"Mungkin inilah umur PKS. 20 tahun selesai tahun inilah. Kan kami dulu deklarasi 1998, ini 2018, mungkin ini innalillahi wa innailaihi rojiun," tambah Fahri.
• Politisi PKPI: Koalisi Jokowi Adem Ayem, Saya Sarankan Demokrat Gabung Dengan Gerindra
Hal tersebut dilontarkan Fahri lantaran menurutnya sebelum jadi caleg PKS, nyawanya sudah dipegang partai sedari awal.
"Kalau caranya begini ya selesai dan mana mungkin orang mau jadi caleg kalau nyawanya udah dipegang partai dari awal," lanjut Fahri.
Menurut Fahri, saat ini PKS dipimpin dengan sewenang-wenang sehingga banyak kader yang enggan menjadi caleg.