Bandingkan Penyelamatan di Thailand dengan Insiden Danau Toba, Fahri Hamzah: Ratusan Mau Dilupakan
Fahri Hamzah berkomentar terkait perbandingan penyelamatan di gua Thailand dan di Indonesia pada insiden KM. Lestari Maju Danau Toba.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah berkomentar terkait perbandingan penyelamatan di gua Thailand dan di Indonesia pada insiden KM Sinar Bangun Danau Toba.
Komentar itu diberikan Fahri melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Rabu (11/7/2018).
Mulanya akun netizen @marioleonid yang mengatakan jika Fahri Hamzah dan Ratna Sarumpaet akan dibuat menyelam di Danau Toba.
Fahri pun menjawab dengan mengatakan jika baru dua Minggu insiden di Danau Toba sudah dibuat monumen kematian.
Sementara di Thailand penyelematan dalam gua membuat perhatian dunia dan membuat banyak simpati walaupun hanya sebelas anak.
Sedangkan di Danau toba jumlah korbannya ratusan.
"Di sini bos mu baru 2 pekan sudah bikin monumen kematian...
Thailand menarik perhatian dunia dan membuat simpati..hanya sebelas anak...kita ratusan mau dilupakan begitu aja...ngawur," tulis Fahri Hamzah.

Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, setelah melewati serangkaian penyelamatan dramatis, akhirnya seluruh anggota tim sepakbola yang terperangkap dalam gua di Thailand akhirnya berhasil diselamatkan.
Kepastian itu disampaikan oleh Angkatan Laut Thailand via akun Facebook resmi mereka.
“12 anggota tim sepakbola ‘Wild Boars’ dan pelatihnya sudah dikeluarkan dari gua dan mereka selamat,” begitu pernyataan Angkatan Laut Thailand, Selasa (10/7/2018).
Menurut keterangan BBC, delapan anak yang diselamatkan pada Minggu dan Senin berada di rumah sakit tapi belum disebutkan namanya dan sedang dikarantina.
Kabar berhasil diselamatkannya 12 bocah dan seorang pelatih tentu menjadi berita bahagia bagi Thailand dan seluruh penduduk dunia yang peduli dengan kisah ini.
Bocah-bocah itu berusia 11-16 tahun menjelajah di kompleks gua Tham Luang bersama pelatih sepakbola berusia 25 tahun setelah sesi latihan pada 23 Juni.
Waktu itu kondisi gua masih kering dan mereka masuk begitu saja.
Tapi tiba-tiba banjir datang, menjebak mereka, dan memaksa mereka untuk mundur lebih jauh ke tempat yang lebih tinggi.
Berita hilangnya mereka memicu operasi pencarian besar-besaran yang melibatkan lebih dari seribu orang, dengan beberapa penyelam gua dari seluruh dunia.
Pemerintah Thailand memutuskan mereka harus bertindak, karena kekhwatiran banjir dalam gua akan semakin memburuk seiring hujan yang semakin deras sehingga akan menambah sulit pencarian.
Melalui operasi yang luar biasa, dalam tiga kali perjalanan, bocah-bocah itu dipandu oleh penyelam ahli, menavigasi lorong-lorong bawah air yang sempit dan berbahaya serta titik-titik rumit sehingga tabung oksigen harus dikeluarkan dari punggung mereka.
Empat anak berhasil dibawa keluar pada Minggu, empat lagi pada Senin, dan empat sisanya dan pelatih pada Selasa. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)