Pilkada Serentak 2018
Situs KPU Diserang Hacker, Fadli Zon: Ini Skandal Besar, Tidak Bisa Dianggap Enteng
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon memberikan tanggapan terkait serangan hacker di laman Komisi Pemilihan Umum (KPU).

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon memberikan tanggapan terkait serangan hacker di laman Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dilansir TribunWow.com, dari program 'Apa Kabar Indonesia Malam' di akun YouTube 'tvOne', yang diunggah pada Minggu (1/7/2018).
Menurut Fadli Zon, penyerangan yang terjadi di laman KPU itu merupakan skandal yang besar dan tidak bisa dianggap remeh.
"Ini sebuah skandal besar, tidak bisa dianggap enteng. Peretasan terhadap lembaga negara yang bertanggung jawab atas suara rakyat ini tidak bisa dianggap enteng," kata Fadli Zon.
• Polemik Pilkada Kalbar, Dahnil Simanjuntak: Para Radikalis Tunjukkan Wajah Sebenarnya
Lebih lanjut, Fadli mengatakan agar KPU bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengamankan situs pemilihan umum tersebut.
Dirinya juga menilai jika sistem pertahanan yang dimiliki KPU tidak maksimal dan terkesan amatiran.

"Seperti amatiran dan sangat rapuh, bank saja bisa mempertahankan diri. Kenapa kok ketika urusan politik nggak aman," ujar Fadli.
Selain itu, dirinya mengatakan jika penyerangan itu membuat malu Indonesia di mata dunia.
Fadli pun mendesak KPU dan jajaran yang terkait untuk segera mengusut siapa dalang dibalik penyerangan situs resmi itu.
"Ini memalukan Indonesia di mata dunia, karena kalah dengan hacker. Harusnya segera dicari tahu siapa dibelakangnya, kalau mau pasti sebentar kok itu," tutur Fadli.
• Faizal Assegaf Ngaku Tak Temukan Prestasi Moeldoko: Jokowi Butuh Sosok Seperti Pak Mahfud MD
-
Beri Ucapan Selamat kepada Ridwan Kamil, Sudrajat: Kami Titipkan Jawa Barat
-
Dapat Ucapan Langsung dari Pasangan Asyik, Ridwan Kamil: Siang Ini Sangat Istimewa
-
Menduga Ada Indikasi Kecurangan, Prabowo Siap Menggugat jika Calonnya Dinyatakan Kalah
-
Menang Pilkada! Ridwan Kamil Dapat Ucapan Selamat dari Suporter Piala Dunia di Russia
-
Hasil Survei vs Real Count Paslon ASYIK Beda Jauh, Gerindra Dorong Dibuatnya UU soal Lembaga Survei