Breaking News:

Ternyata Begini Sahur ala Rasulullah SAW, Mulai dari Waktu hingga Menunya

Jika diukur dengan bacaan Alquran yang sedang, maka Rasulullah SAW melakukan sahur 15 menit sebelum adzan Subuh dikumandangkan.

Editor: Wulan Kurnia Putri
NET
Ilustrasi berdoa 

TRIBUNWOW.COM - Tak terasa, sebentar lagi bulan Ramadan 1439 H akan segera tiba.

Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, resmi umumkan 1 Ramadan 1439 H jatuh pada Kamis 17 Mei 2018.

Tanggal itu didapat sesuai hasil sidang isbat yang digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jl. MH. Thamrin No.6 Jakarta, Selasa (15/5/2018) petang.

Semua orang tentunya menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1439 H ini dengan hati gembira.

Mumpung masih ada waktu sebelum bulan Ramadan 1439 H tiba, ada baiknya kita meniru sahur ala Rasulullah SAW.

Seperti diketahui, Baginda Rasulullah SAW merupakan panutan bagi umat muslim di seluruh dunia.

Setiap kalamnya, perbuatannya, dan gerak-geriknya patut untuk dicontoh.

Bersahur sendiri merupakan anjuran dari Rasulullah SAW.

Hal itu bisa dibuktikan dengan riwayat Rasul yang bersabda, “Bersahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR Bukhari Muslim).

Hadist tersebut menunjukkan bahwa seorang yang berpuasa diperintahkan untuk bersahur.

Karena di dalam sahur, terdapat kebaikan yang banyak serta keberkahan yang agung, baik di dunia maupun di akhirat.

Anjuran ini juga dipertegas dalam hadist-hadist lain.

Salah satunya adalah Sabda Rasulullah yang berbunyi, “Pembeda antara puasa kita dan puasa ahlul kitab adalah makanan sahur.

Lantas, apakah ada menu sahur yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW?

Untuk sahur, Rasulullah SAW menganjurkan untuk memakan kurma.

Berikut ini bunyi hadistnya, “Sahurnya orang Mukmin adalah buah kurma.” (HR Abu Daud).

Kendati demikian, umat muslim tidak perlu memakan menu khusus seperti di atas untuk mendapatkan keberkahan dalam sahur.

Keberkahan sahur dapat diraih dengan menu apa pun yang halal.

Bahkan, keberkahan itu bisa didapat dari seteguk air.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : “Makanan sahur merupakan makanan yang berkah maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya seteguk air, sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad).

Usut punya usut, ada juga lo waktu sahur yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Berbeda dengan saat berbuka puasa, umat muslim malah disunahkan untuk mengakhirkan sahurnya. 

Lalu, apakah ada waktu khusus yang dilakukan Rasulullah SAW saat bersahur?

Ya, sesuai dengan hadist yang diriwayatkan al-Imam al-Bukhori.

Hadist ini berasal dari sahabat Nabi yang bernama Zaid bin Tsabit.

Kala itu, Zaid pernah bersahur bersama Rasulullah dan melaksanakan shalat Subuh.

Setelah itu, lalu Zaid ditanya, “Berapa lama jarak antara usai sahur dan shalat Subuh?

Sayidina Zaid menjawab, “Seukuran membaca 50 ayat dari Alquran.

Jika diukur dengan bacaan Alquran yang sedang, maka Rasulullah SAW melakukan sahur 15 menit sebelum adzan Subuh dikumandangkan.

Doa Niat Puasa Ramadhan & Doa Buka Puasa

Niat puasa Ramadan menjadi salah satu suarat sahnya puasa.

Syarat puasa ada yaitu pertama dalam keadaan suci dari haid dan nifas.

Syarat ini adalah syarat wajib puasa sekaligus syarat sah puasa.

Kedua yakni berniat dimana ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat.

Dalil dari syarat sah puasa ini dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.

Seperti dilansir Tribunstyle.com dari Muslim.or.id, niat bukanlah untuk diucapkan (dilafazkan).

Karena maksud niat adalah kehendak tuk melakukan sesuatu dan niat letaknya di hari.

Semoga Allah merahmati An Nawawi rahimahullah –ulama besar dalam Syafi’iyah- yang mengatakan,

لَا يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلَّا بِالنِّيَّةِ وَمَحَلُّهَا القَلْبُ وَلَا يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِلاَ خِلَافٍ

“Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan. Masalah ini tidak terdapat perselisihan di antara para ulama.

Ulama Syafi’iyah lainnya, Asy Syarbini rahimahullah mengatakan,

وَمَحَلُّهَا الْقَلْبُ ، وَلَا تَكْفِي بِاللِّسَانِ قَطْعًا ، وَلَا يُشْتَرَطُ التَّلَفُّظُ بِهَا قَطْعًا كَمَا قَالَهُ فِي الرَّوْضَةِ

Niat letaknya dalam hati dan tidak perlu sama sekali dilafazhkan. Niat sama sekali tidakk disyaratkan untuk dilafazhkan sebagaimana ditegaskan oleh An Nawawi dalam Ar Roudhoh.

Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaetu sauma godin 'anadaa-i fardi sahri romadoona hadzihi sannati lillahi ta'aalaa.

Artinya : Aku berniat puasa fardhu hari esok di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'aala.

Doa Berbuka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allohum-ma lakasumtu wa-bika a-amantu wa 'ala rizkika afthortu biroh matika yaa arhamarrooimiina.

Artinya : Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Seperti Ini Sahur ala Rasulullah SAW, Mulai dari Waktu Hingga Menunya

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
SahurPuasaTribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved