Terkejut Ramalkan Kejadian Ekstrim 2018, Mbah Mijan: Harus Segera Bersihkan Hati, Tuhan Maafkan Aku
Praktisi Supratanutral Mbah Mijan mengaku terkejut dengan hasil ramalannya soal cuaca ekstrim yang terjadi di tahun 2018.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Praktisi Supratanutral Mbah Mijan mengaku terkejut dengan hasil ramalannya soal cuaca ekstrim yang terjadi di tahun 2018.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @mbah_mijan, ia menyebut bahwa tahun 2018 berpotensi kekeringan dan panas matahari yang bisa melelehkan ban, padahal masih musin penghujan, Sabtu (17/2/2018).
Mbah Mijan terkejut dengan perubahan iklim yang terjadi.
Bahkan Mijan meminta agar masyarakat segera membersihkan hati di perubahan zaman.
POPULER: Mbah Mijan: Dayang Perewangan Menjauh, Wajah Roro Fitria Berubah ke Wujud Asli, Semoga Tetap Cantik
"Deg! 2018 bisa berpotensi kekeringan dan panas matahari yang bisa melelehkan ban, padahal saat ini masih turun hujan, tahun Kolo Munju akan jadi saksi perubahan iklim ini, sudah saatnya wong ndunyo kudu umbah-umbah ati, sing ajer ajur sing, ajur dikiro ajer, wolak-walikeng jaman. (orang di dunia harus segera membersihkan hati, yang mencair hancur yang dikira hancur jadi mencair, ini peruhana zaman," tulisnya.
Setelah itu, Mbah Mijan menyebut jika suasana saat ini masih cukup nyaman.
Namun, ia membeberkan jika cuaca panas datang, sengatan matahari lebih dari sakitnya sengata semut merah.
Lantaran kejadian ekstrim itu, Mbah Mijan meminta maaf kepada yang Maha Kuasa apabila banyak manusia yang bersih di luar namun masih kotor di dalam hati.
VIRAL: Wajah Calon Istri Tommy Kurniawan Jadi Sorotan, Netizen: Mirip Mantan yang Dulu
"Saat ini masih "dingin-dingin empuk" perlahan, cuaca panas akan datang hingga sengatannya melebihi semut merah, Kolo Munju buat hatiku bingung, sebenarnya transisi baik apa transisi buruk duh Gusti, nyuwun agunging pangapunten menawi kathah tiang resik njobo reget njero."
Kemudian Mbah Mijan menyebutkan primbon di Jawa bahwa akan ada waktunya saat hewan berwujud manusia, hal yang tiada guna malah dijadikan rebutan, orang menyerupai dewa padahal berwujud raksasa jahat.
Dalam Primbon "Bakal tumeko ono ing bumi, kewan rupo menungso, pepesan dinggo rebutan, membo-membo dewo nanging wujud asline buto, wite siji rupo wohe akeh, njaluk bener kabeh, ora seleh" saya suka kalimat : pohon satu buahnya rupa-rupa, minta benar sendiri, padahal salah."
POPULER: Syahrini Kenankan Baju Seharga 11 Juta Rupiah, Bentuknya Bikin Syok
(Akan ada waktunya ketika hewan berwujud manusia, hal yang tiada guna malah dijadikan rebutan, orang menyerupai dewa padahal berwujud raksasa jahat, pohonnya satu tapi buahnya banyak, minta bener semua, tidak mau rendah hati.)"
Netizen yang membaca cuitan tersebut sontak meninggalkan komentar:
@diksilver: dikasih hujan, katanya bencana banjir. dikasih kemarau, katanya bencana kekeringan. tidak pernah ada puasnya. padahal semua harus imbang. di luar negeri, kalo musim dingin, semua beku, kalo musim panas, aspal pun meleleh. semua adalah anugerah, bukan musibah.
@shallgod4giveme: Fase kekeringan total dalam kurun waktu 3 tahun, dimana pada tahun ketiga mengalami kekeringan ekstrim dimana akan terjadi gagal panen utk pertanian, dan ternak mati dimana-mana...dan gempa akan semakin sering dan sering.
@fikri_logi: Apa ini berkaitan dengan suhu politik akibat tahun pilkada mbah.
@TrisFi37: Sudah saatnya wong ndunyo kudu umbah2 ati,sing ajer ajur sing,ajur dikiro ajer, wolak walikeng jaman.
*sudah saat orang hidup di dunia berbenah/mmbersihkan diri, yang baik di kira buruk yang buruk di kira. Zaman sudah terbolak balik. (*)
Baca juga: Diminta Netizen untuk tak Mengucapkan Tahun Baru Imlek, Jawaban Mahfud MD Sungguh Menohok