Mengaku Nabi, Pria Ini Berkhotbah Sambil Menenggak Bir dan Memperbolehkan Berzina
Kepolisian telah menangkap seorang nabi palsu yang berkeliaran di jalanan sambil berkhotbah dengan sebotol bir dan memperbolehkan berzina.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian ibukota Tanzania, Dadoma telah menangkap seorang pengkhotbah yang kabarnya berkeliaran di jalanan sambil berkhotbah dengan sebotol bir.
Dikutip oleh TribunWow.com dari portal Ghanakasa, Pria yang memiliki nama lengkap Onesmo Machibya tersebut bahkan mengaku sebagai nabi.
Karena itulah polisi menangkap pria bergelar Nabi Tito tersebut untuk diinterogasi lebih lanjut.
Selain itu, Onesmo Machibya juga ditangkap karena perbuatan tak senonoh yang dilakukannya.
Populer: Peneliti Turki Ungkap Kapal Nabi Nuh Bertenaga Nuklir dan Gunakan Ponsel saat Menghubungi Anaknya
Machibya telah mengunggah sebuah foto dirinya yang tengah mencium sang istri dan gadis yang diduga adalah pembantu di rumahnya.
Foto itu sontak memicu kemarahan masyarakat Tanzania.
Foto dan video perilaku Machibya tersbut juga banyak tersebar di internet dan menuai banyak kritik dari netizen.
Mengkonfirmasi penangkapan tersebut, pihak kepolisian, Simon Sirro mengatakan bahwa Tito telah ditangkap menyusul adanya keluhan publik dan akan ditangani dengan tepat.
Populer: Ayahnya Meninggal & Ditelantarkan sang Ibu, Kisah Bocah 10 Tahun Rawat 2 Adiknya Ini Bikin Tersentuh
Kisah nabi palsu ini, bukanlah pertama kali terjadi di Afrika.
Beberapa bulan sebelum Machibya, sekelompok jemaah yang berbasis di Pointe Noire yang mengajarkan bahwa minum bir dapat mengusir setan.
Jemaah ini didirikan oleh Guy Emile Loufoua Cetikouabo, yang memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan, dan mengaku tidak terlihat oleh para pengikutnya.
Di bumi, ia mengaku diwakili oleh pemimpin jemaah yang bernama Charles Mikoungui Loundou.
Sementara itu, di Afrika Selatan, ada pula jemaah yang melakukan ritual keagamaannya dengan meminum bir.
Jemaah yang berbasis di kota Johannesburg ini mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menarik para pemabuk dan orang lain yang tidak diterima di tempat ibadah lain. (*)