Satu Pernyataan Djarot Bakal Bikin Oknum Buruh Mikir Seribu Kali Sebelum Bakar Karangan Bunga
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat angkat bicara terkait pembakaran karangan bunga di depan Gedung Balai Kota.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat angkat bicara terkait pembakaran karangan bunga di depan Gedung Balai Kota, Senin (1/5/2017) kemarin.
Ia menilai, pembakaran yang dilakukan oleh oknum massa buruh tersebut erat kaitannya dengan gelaran Pilkada DKI Jakarta yang telah berlangsung bulan lalu.
Aksi 1000 Lilin: Wujud Kekecewaan Pendukung Ahok Kepada Buruh yang Bakar Karangan Bunga
Djarot menambahkan, jika aksi tersebut melibatkan juga oknum-oknum yang merasa tidak puas atas kepemimpinannya bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Pasti ada dong," ujar Djarot di IRTI Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017), dikutip dari KOMPAS.com.
Namun Djarot menilai bahwa tindakan pembakaran karangan bunga yang dilakukan oleh oknum buruh tersebut salah alamat jika dikaitkan terhadap upah minimum provinsi (UMP) di Jakarta.
Undangan Misterius Habib Sting Kepada Ahok: Datang Seorang Diri ke Kuburan
Menurutnya, UMP tak hanya ditetapkan berdasarkan keputusan dari Gubernur DKI Jakarta.
Melainkan juga berasal dari hasil diskusi dengan para pengusaha.
Dikutip dari KOMPAS.com, Pemprov DKI Jakarta juga telah berupaya untuk menekan angka pengeluaran para buruh.
Yakni dengan memberikan beberapa fasilitas, seperti subsidi agar transportasi bus Transjakarta menjadi murah, pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga subsidi daging murah.
Daripada melakukan aksi pembakaran, Djarot menyarankan kepada para buruh agar meningkatkan kualitas dan produktivitas.
"Jadi kalau alasan itu, salah alamat salah sasaran. Menurut saya sih lebih baik teman-teman buruh sama-sama sekarang meningkatkan kualitas dan kompetisi," ujar Djarot.

10 karangan bunga dibakar
Agustino Dharmawan, selaku Kepala Biro Umum DKI Jakarta, mengatakan, ada sebanyak 10 karangan bunga yang dibakar oleh massa buruh di Balai Kota.